Kata bijak 2
Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.(Nasirin)
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim)
sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
The create of Java
Senin, 09 Juli 2012
Kata- Kata Bijak
Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil
Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru
Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara
kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku
seperti orang yang terus memeras jerami untuk
mendapatkan santan
Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai
dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan
anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang
yang berbakat
Kita lebih menghormati orang miskin yang berani
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai
Selasa, 12 Juni 2012
Yu Yuan Gadis Kecil Berhati Malaikat,
Dia
yang berjuang hidup dari Leukimia Ganas. Setelah merasa tidak dapat
disembuhkan lagi, ia rela melepaskan segala-galanya dan menyumbangkan
untuk anak-anak lain yang masih punya harapan. Sungguh .. tak abis kata2
untuk Yu Yuan. Kisah ini tentang seorang gadis kecil yang cantik yang
memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia
seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selam
delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya
adalah “saya pernah datang dan saya sangat penurut”. Anak
ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki
dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan
orang Chinese seluruh dunia. Dia membagi dana tersebut menjadi tujuh
bagian,yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang
menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya. Begitu
lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya.
A. Kisah Yu Yuan
Dia
hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. . Papanya berumur
30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang
Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama
ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi
anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya.
Pada
tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana
papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah
papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada
saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu
kecil tertulis, 20 November jam 12. Melihat anak kecil ini menangis
dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau
tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa
meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan
menghela nafas dan berkata, “saya makan apa, Jika kamu ikut saya apa yang kita makan”. Kemudian, papanya memberikan dia nama Yu Yan .
Ini
adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang
anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya
mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras) Maka dari
kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini
sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun
tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa.
Para
tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil
sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah
ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.
Yu
Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima
tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci
baju, memasak nasi dan memotong rumput.
Setiap
hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak
lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya
memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang
saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak
boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.
Pada
saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus
giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat
papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak
pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap
hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya di ceritakan kepada papanya.
Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah
untuk menguji papanya. Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa
puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki
mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia.
B. Yu Yuan mulai menderita Leukimia
Mulai
dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi
saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya
sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan
berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga
papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi
sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengeluarkan darah dan tidak mau
berhenti. Dipahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter
tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk
diperiksa.
Begitu
tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian
sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang
untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air
yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak
enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang
keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang
kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu
Yuan. Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk
diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terken
Leukimia ganas.
Pengobatan
penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 $.
Papanya mulai cemas melihat anak yang terbaring lemah di ranjang.
Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan
berbagai cara meminjam uang ke sanak saudara dan teman dan ternyata,uang
yang terkumpul sangatlah sedikit.
Papanya
akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan
harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang
singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli. Melihat mata papanya
yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus.
Dalam
hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan
papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat
terlontar. ”Papa saya ingin mati”. Papanya dengan pandangan yang kaget
melihat Yu Yuan,”Kamu berumur 8 tahun kenapa mau mati”. “Saya adalah
anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini,biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.”
Pada
tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak Mengenal huruf,
menandatangan surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur
delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemakamannya sendiri.
Hari
itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah
memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya..
Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya:
“Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah melihat
foto ini”. Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemaniYu Yuan pergi ke
kota dan membeli baju baru.. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang
dibelinya.Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak
bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya.
Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudia
memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk
tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya jug tidak
bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena
seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du
Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon
dan hilang ditiup angin
.
.
C. Kisah sakitnya Yu yuan mengukir dunia maya.
Setelah
mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian
menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail.
Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamannya sendiri dan
akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang
tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai
satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim email ke
seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini.Dunia yang damai ini
menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang. Hanya dalam
waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah
mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik
kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua
orang. Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan, tetapi dana
terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para
dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang
kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari
suksesnya Yu Yuan.
Ada seorang teman di-email bahkan menulis: “Yu Yuan anakku Yang
tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah
sakit.Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu
bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta.
D. Yu Yuan punya harapan kembali
“Pada
tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu
kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota . Dana yang
sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan
untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan
dan dia sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat.
Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak
kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia,
Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual
yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah.
Tetapi
Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan
pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan
dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak tberteriak,
bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan yang dari dari lahir sampai
maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu.Pada saat
dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perempuannya. Air
mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung. Hari kedua saat dokter Shii
Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama.
Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian
dengan tersenyum dan menjawab,”Anak yang baik”. Semua orang mendambakan
sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh
kembali.. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak
orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan
melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut.
Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari
bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa
terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu
Yuan
Tetapi
efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi
sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia
yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah.Setelah melewati operasi
tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.
E. Akhir Riwayat Yu yuan
Pada
tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan:”Tante
kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada
wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua
adalah orang yang baik hati”. Yu Yuan kemudia berkata :”Tante saya juga
mau menjadi orang yang baik hati”. Wartawan itupun menjawab,”Kamu memang
orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah
menjadi semakin baik”. Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil
sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. “Tante adalah surat wasiat
saya.” Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut
ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri.
Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang
menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman surat
wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan,
dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.
Dalam
satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan
sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan
ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong,・Dan
dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal
kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat
kabar.”Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa
saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan
kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin palang merah.
Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada
orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh”.Surat
wasiat ini
Membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.
Saya
pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar
dari bibir Yu Yuan.. Pada tanggal 22 agustus,karena pendarahan
dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa
mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha
mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini
membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan
perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus
dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat.
Dokter dan para perawat pun ikut menangis.
Semua
orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa
membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut
akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima
kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air.
Sungguh telah pergi kedunia lain.
Dikecamatan
She Chuan,sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu
Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan
bunga yang ditumpuk setinggi gunung.Ada seorang pemuda berkata dengan pelan ”Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah・demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut..
Pada
tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis.
Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar
kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa-mama Yu Yuan yang tidak dikenal
oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena
leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa
mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.
Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa.
Diatas
batu nisannya tertulis, “Aku pernah datang dan aku sangat patuh” (30
nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat
riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih
hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis
kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.
F. Wasiat Yu Yuan
Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut
disumbangkan
kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima
bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu,
Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh kecil yang kasihan ini semua
berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang
berjuang melawan kematian.
Pada
tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan
di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman
yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. “Saya
telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan,
kamu pasti sedang melihat kami diatas sana . Jangan risau, kelak di batu
nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata “Aku pernah datang dan aku sangat patuh”.
G.Kesimpulan:
Demikianlah
sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. Seorang anak kecil yang
berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat
sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya
kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari
kalangan Dunia. Walaupun hidup serba kekurangan, Dia bisa memberikan
kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu
melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama,
memberikan sedikit kehangatan, perhatian kepada orang yangmembutuhkan.
Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang Pengasih.
Dikutip dari aghesti retina(milis ranah minang)
Langganan:
Postingan (Atom)